
, JAKARTA — Harga minyak mentah dunia Hari ini tenang setelah menghadapi minggu lalu yang penuh gejolak. Pedagang-pedagang tetap waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. perang dagang dan geopolitik.
Dilansir dari Bloomberg Harga minyak mentah Brent saat ini berada sedikit di bawah US$67 per barel, mengalami penurunan sebesar 1,6% minggu lalu. Sementara itu, harga minyak mentah WTI atau West Texas Intermediate hampir mencapai US$63 per barel.
Kurs harga minyak global mencatatkan penurunan selama bulan April tahun 2025. Harga minyak Brent Mencatatkan penurunan terbesar sepanjang bulan seitahun 2022, setelah mencapai titik terendah dalam empat tahun.
Harga minyak berjangka telah dibebani oleh kekhawatiran bahwa perang dagang yang dipicu tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) akan menghambat aktivitas ekonomi dan merugikan permintaan energi. Pada saat yang sama, OPEC+ telah memperparah sentimen bearish dengan menambah jumlah tenaga kerja yang tidak bekerja.
Tim itu akan menyelenggarakan rapat pada tanggal 5 Mei 2025 guna mendiskusikan strategi produksi untuk bulan Juni tahun 2025.
Vandana Hari, pendiri Vanda Insights dari Singapore, mengamati bahwa para pemain pasar akan terus mencari kesempatan untuk berinvestasi dalam pembelian minyak usai perbaikan hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Meskipun pertemuan OPEC+ hanya akan digelar pada hari Senin pekan depan, namun adanya kemungkinan pemanjangan kenaikan pasokan lebih cepat sampai bulan Juni telah menggelayuti pasar. bearish di pasar," kata Hari, seperti yang dikutip dari Bloomberg pada Senin (28/4/2025).
Di China — pembeli utama minyak mentah global dengan posisi yang sangat dipengaruhi oleh faktor ini, serta menjadi salah satu negera yang terdampak. tarif Trump terbesar—para pejabatnya berencana untuk mengadakan konferensi pers hari ini, Senin (28/5/2025) tentang langkah-langkah untuk menstabilkan lapangan kerja dan memastikan pertumbuhan yang solid.
Dari sudut pandang geopolitik, Amerika Serikat dan Iran menyampaikan indikasi perkembangan positif dalam negosiasi terkait perjanjian tentang program nuklir Tehran. Kedua pihak setuju untuk bertemu kembali di Benua Eropa.
Terpisah, suatu ledakan besar menghancurkan dermaga Shahid Rajaee di Iran pada hari Sabtu (26/5/2025), merenggut nyawa puluhan jiwa. Lokasinya sangat vital karena berada di Selat Hormuz, tempat penting bagi lalu lintas perdagangan minyak dunia.
Pada lokasi yang berbeda minggu lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu satu lawan satu dengan Presiden AS Donald Trump. Usai pertemuan tersebut, Trump menyampaikan bahwa sang presiden asal Russia, Vladimir Putin, mungkin akan memilih penundaan demi menghentikan konflik serta merujuk pada potensi penerapan hukuman tambahan terhadap negara Beruang Merah tersebut.
Komentar
Posting Komentar