
, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjatuhkan sanksi berat kepada seorang guru yang membanting pelajar saat kompetisi futsal Di SMP Labschool Unesa 1 Surabaya, Eri menyatakan bahwa dia sudah memberi instruksi kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk menyelesaikan masalah itu secara lengkap.
Sudah saya perintahkan Dinas Pendidikan serta Inspektorat Kota. Surabaya Untuk menggalakkan perhatian pada kasus ini, akan dijatuhkan hukuman tertinggi. Laporan telah diajukan kepada pihak berwajib," ujar Eri melalui pernyataan resmi, Selasa, 29 April 2025.
Eri kecewa dengan perilaku guru tersebut. Menurut dia seorang guru harus mecerminkan kasih sayang yang tulus dalam mendidik anak. Di lingkungan sekolah, guru adalah orang tua bagi anak-anak. Dia tidak menoleransi terhadap segala bentuk kekerasan.
"Ini soal keselamatan anak-anak kita, melindungi mereka dari ancaman bahaya di sekitarnya. Pelaku harus diberikan sanksi berat. Guru seharusnya digugu dan ditiru . Terima kasih kepada semua guru di Surabaya yang telah berkinerja baik. Yang melanggar ya harus disanksi," katanya.
Yusuf Masruh, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, menyatakan bahwa pihaknya tengah menangani insiden kekerasan tersebut. Dia telah mengundang sang guru dari SDN Simolawang bernama BAZ, berumur 33 tahun, yang diduga melakukan perlakuan kasar terhadap murid itu. Sanksi telah diberlakukan kepada BAZ.
Gurunya dilarang mengajar hingga penyelidikan berakhir dan sangsi diumumkan. Pada hari ini, gurunya pun dipanggil lagi oleh kami. Temuan dari investigasi nantinya akan dievaluasi oleh inspektur,' jelas Yusuf.
Yusuf serahkannya seluruh proses hukum terhadap para pelaku kepada polisi. Ia berharap bahwa apa pun hasil akhirnya akan membawa keadilan bagi semua yang bersangkutan. "Para orangtua murid telah melapor ke Polrestabes Surabaya," ujarnya.
Yusuf berharap kejadian serupa tak terulang lagi. Turnamen olahraga seharusnya menjadi arena kompetisi yang menyenangkan bagi anak-anak. Bukan ajang yang justru mengancam keberadaan anak-anak untuk bermain memaksimalkan potensi siswa.
Sebelumnya, BAI, 11 tahun, siswa Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah dibanting oleh pelatih futsal SDN Simolawang, BAZ. Peristiwa itu terjadi usai pertandingan futsal di SMP Labschool Unesa 1 Surabaya, Minggu, 27 April 2025. Akibat kejadian tersebut BAI mengalami retak tulang ekor.
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Surabaya telah memeriksa beberapa orang saksi, termasuk BAZ. Berdasarkan pengakuan BAZ, ia tak berniat membanting korban. Apa yang dilakukan hanya menarik BAI dari belakang agar tak berlebihan dalam mengeksepresikan selebrasinya di dekat anak-anak asuhnya.
BAI melakukan selebrasi karena timnya menang dengan skor 4-2 atas tim SDN Simolawang. Menurut korban, saat itu situasinya biasa-biasa saja. Tidak ada kericuhan. Namun tiba-tiba ia ditarik dari belakang dengan kasar sehingga tubuhnya terbanting.
Komentar
Posting Komentar