
Menjalani banyak peran dalam keseharian, kebanyakan perempuan sering abai dengan masalah kesehatan, terutama terkait kesehatan reproduksi. Pengabaian kesehatan reproduksi pada perempuan bisa berdampak serius, mulai dari infeksi hingga kanker.
"Sampai dengan saat ini perempuan Indonesia itu ternyata masih belum menyadari bahwa kesehatan reproduksi itu seperti apa. Jadi kita itu masih belum bisa mengerti (akan kesehatan reproduksi)," ujar dr. Niken Wening Surjanti, Sp.OG, Dokter Obgyn, saat dijumpai Basra disela kegiatan ulang tahun ke-6 MedicElle Clinic Surabaya, (27/4).
Niken mementahkan bahwa seorang wanita harus menjaga kesehatannya berkat peran pentingnya dalam keluarga.
"Sebagai contoh, jika seorang wanita sedang sakit, dampaknya akan dirasakan oleh anak dan suaminya. Anak mungkin menghadapi masalah dalam pergi ke sekolah karena tak ada yang mempersiapkan bekal mereka, sementara suami pun merasa kesulitan untuk berangkat kerja. Oleh karena itu, penting bagi seorang istri untuk selalu menyadari kondisi kesehatannya," jelasnya.
Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan reproduksi adalah memantau siklus menstruasi. Proses alami ini terjadi pada tubuh perempuan setiap bulan. Namun, kesehatan reproduksi tetap harus dilakukan melalui pemeriksaan dan pemantauan. Selama masa siklus diperlukan pemantauan untuk membantu identifikasi ketidaknormalan atau hal yang mungkin timbul selama siklus menstruasi.
"Saat menstruasi apakah mengalami nyeri hebat atau berapa durasi menstruasinya. Ini yang perlu diperhatikan perempuan," imbuhnya.
Dengan pengetahuan dan perawatan yang tepat, perempuan dapat menikmati kualitas hidup yang lebih tinggi dan menjalani kehidupan yang lebih sehat.
Berikutnya, agar tetap menjaga kesehatan, disarankan untuk mengikuti gaya hidup sehat secara teratur, termasuk konsumsi makanan bergizi. Seperti halnya MedicElle yang merayakan ultahnya dengan mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pembuat produk pangan dan minuman sehat tersebut.
"Di Surabaya ternyata banyak UMKM produsen makanan dan minuman sehat, hanaya saja keberadaan mereka masih belum banyak yang tahu. Nah, kami memberikan ruang melalui gelaran pameran UMKM," ujar Pratima Niana, saat ditemui Basra dalam kesempatan yang sama.
Gadis bernama panggilan Nana tersebut ingin agar kehadiran UMKM yang menyediakan makanan dan minuman sehat dapat memberikan dorongan lebih bagi warga Surabaya dalam mengonsumsi hidangan bergizi.
"Misalnya ada UMKM makanan yang gulten free. Pola makan bebas gluten ini kerap dijadikan sebagai asupan diet untuk menurunkan berat badan. Nah, hal-hal seperti ini yang ingin kami gaungkan selain tentunya terkait kesehatan perempuan ya," tandas Nana.
Komentar
Posting Komentar