
.JOIN, MANILA -- Jika Anda mengira studi di luar negeri hanya melibatkan duduk santai di kelas dan kadang-kadang memotret diri dengan pakaian seragam sekolah, kelima siswa dari Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) ini akan membuat Anda merenungi kembali ide tersebut.
Bukan hanya melangkahkan kakinya di kampus Universitas Filipina Utara (UNP), mereka juga mengukir perasaan, membentuk jaringan, serta menjadikan Filipina sebagi negeri kedua bagi dirinya.
Mega Aulia Utami, Nur Badarul Nashiroh, Alief Wahid Alhabib dari Prodi Manajemen, serta Patricia Dyah Ayu Sekar Pinasthi dan Intan Kamiela dari Prodi Akuntansi adalah mahasiswa yang kini menjalani program International Student Mobility.
Misi mereka nggak Dengan hanya berbekal belajar, melalui kesederhanaan budaya setempat, kedekatan penduduk sekitar, serta jiwa gotong royong, hadirnya mereka menjadi penghubung antara UBSI dengan UNP. Dibalik kisah hangat tersebut, terdapat lima sosok riang yang tanpa disadari memainkan peranan penting sebagai pahlawan di belakang layar yakni Student Buddies dari UNP.
Mulai dari John Elison, Marc Chlyde, Merilizh, Gian Rei, sampai Kimberly— yang jadi sahabat, mentor, sekaligus "tour guide hati" bagi mahasiswa UBSI.
Mereka tidak hanya menolong dengan masalah kampus saja, tetapi juga mengundang untuk makan bersama, berbincang tentang budaya, hingga menjadi tempat meluapkan rindu jika merindukan rumah. Student Buddies ini bukan sekadar membantu dalam proses penyesuaian, namun juga membuktikan bahwa pertemanan antar negara sungguh ada dan nyata.
"Terima kasih kepada para Student Buddies dari UNP. Mereka tidak hanya membantu masalah teknis di kampus, tetapi juga menjadi seperti keluarga baru bagi mahasiswa kita," kata Jimmi, Kepala Kantor Urusan Internasional UBSI pada hari Selasa (29/4/2025), dilansirnya.
Pesan ini tidak hanya formalitas kosong. Ketika Anda mendengar John Elison mengatakan, "Mahasiswa UBSI bukanlah tamu, mereka adalah bagian dari keluarga kita," jelas bahwa hubungan tersebut sangat otentik dan hangat.
Ini adalah sisi terbaru dari dunia pendidikan dalam zaman globalisasi, yang tidak melulu berfokus pada indeks prestasi kumulatif, tetapi juga mengenai prinsip-prinsip kehidupan manusia.
Melalui program ini, UBSI tidak hanya mengantarkan mahasiswa ke mancanegara, tetapi juga menyemaikan harapan, merangkai persahabatan, serta membakar obor kecil bernama toleransi di tengah-tengah globalisasi yang kian melanda.
Karena sejatinya, dunia ini milik mereka yang mau belajar dan berbagi—di mana pun mereka berada.
Komentar
Posting Komentar