
Tren #KaburAjaDulu yang beberapa waktu lalu populer di media sosial juga menunjukkan keinginan sebagian masyarakat Indonesia untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat serta permintaan yang tinggi akan tenaga kerja terampil, banyak pekerja Indonesia tertarik untuk mencoba nasib mereka di Qatar demi mendapatkan penghasilan yang lebih baik dibandingkan di Indonesia.
Meski biaya hidup di sana relatif mahal, gaji yang ditawarkan biasanya sepadan dengan kualitas hidup. Bagi mereka yang ingin meningkatkan taraf hidup dan meniti karier internasional, Qatar menjadi pilihan yang menarik, terutama bagi mereka yang tergoda oleh semangat #KaburAjaDulu.
Meskipun ekonomi Qatar terus berkembang, kebijakan upah minimum tetap stagnan pada tahun 2024, tetap di angka 1000 QR (sekitar Rp 4,5 juta), ditambah dengan tambahan 500 QR (Rp 2,5 juta) untuk akomodasi dan 300 QR (sekitar Rp 1,3 juta) untuk biaya makanan jika tidak disediakan oleh perusahaan.
Pada periode 2017 hingga 2024, angka ini menunjukkan tren stabil dengan rata-rata 906,25 QAR (Rp4 juta) per bulan, mencapai titik tertinggi 1000 QAR pada tahun 2020 dan turun ke level terendah 750 QAR (Rp3,4 juta) pada tahun 2018.
Biasanya mereka menerima gaji berkisar antara QAR 1.500-3.000 (sekitar Rp6,5 juta-Rp13 juta) per bulan, dengan banyak majikan yang menawarkan akomodasi dan makanan.
Sementara itu, industri pariwisata dan restoran menawarkan penghasilan yang bervariasi, dengan posisi seperti pelayan dan kebersihan kamar (housekeeping) mendapatkan upah antara 2.000-5.000 QR (sekitar Rp8,6 juta-Rp. 21,6 juta), bergantung pada pengalaman dan keterampilan.
Di bidang kesehatan, perawat asal Indonesia mungkin mendapatkan gaji 5.000-10.000 QR (sekitar Rp 21,6 juta-Rp 43,3 juta) per bulan.
Di bidang teknik dan keuangan, seperti insinyur dan akuntan, mereka bisa mendapatkan gaji antara 6.000-25.000 QR (sekitar Rp26 juta-Rp108 juta), tergantung pada kualifikasi dan perusahaan tempat mereka bekerja.
Menariknya, sistem perpajakan di Qatar memberikan keuntungan bagi pekerja migran karena negara ini tidak menerapkan pajak penghasilan pribadi. Dengan demikian, mereka yang berpenghasilan sesuai upah minimum dapat menerima gaji penuh tanpa potongan pajak.
Melansir dari akun Instagram @nakerdidoha, Qatar termasuk dalam 10 negara dengan kebijakan bebas pajak yang menawarkan biaya hidup paling terjangkau bagi para ekspatriat.
Hidup di Qatar memerlukan perencanaan keuangan yang matang, terutama dalam hal tempat tinggal. Jika ingin menikmati kemudahan akses di pusat kota, perlu mengalokasikan dana sekitar 5.000 QAR per bulan untuk apartemen satu kamar.
Menurut perkiraan pengeluaran, seorang individu di Qatar memerlukan sekitar 3.359 QAR (15 juta rupiah) per bulan untuk menutupi kebutuhan hidup dasar, selain biaya tempat tinggal. Di sisi lain, bagi keluarga kecil yang terdiri dari pasangan suami istri dan dua anak, pengeluaran bulanan dapat mencapai sekitar 12.002 QAR (53 juta rupiah), tanpa termasuk biaya sewa tempat tinggal.
Angka-angka ini mencerminkan kebutuhan dasar sehari-hari, seperti makanan, transportasi, kesehatan, dan keperluan lain, yang tentu dapat bervariasi tergantung pada gaya hidup dan pola konsumsi masing-masing individu atau keluarga. Sementara itu, sewa apartemen yang berada di pusat kota untuk 1 orang berkisar di harga 5.000 QAR per bulan, sedangkan untuk keluarga berada di kisaran 10.000 QAR.
Banyak pekerja asing tertarik untuk bekerja di negara ini karena tawaran gaji yang kompetitif, kebijakan bebas pajak penghasilan, serta peluang karier di berbagai sektor. Namun, keputusan untuk pindah dan bekerja di negara ini tidak selalu mudah, karena ada berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan.
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan jika ingin ke Qatar:
1. Paket Ekspatriat Perusahaan Sebagian besar perusahaan di Qatar menawarkan paket ekspatriat yang menguntungkan, termasuk gaji tinggi dan manfaat pajak. Pekerja asing tidak dikenakan pajak penghasilan, sementara warga non-Qatar hanya dikenakan pajak jika tinggal lebih dari enam bulan. 2. Gaji Tinggi dengan Manfaat Pajak Visa kerja Qatar membebaskan pemegangnya dari pajak penghasilan, sehingga mereka dapat menikmati gaji bersih yang lebih tinggi. Gaji di Qatar juga bisa 80-100 persen lebih besar dibandingkan negara asal, tergantung pada nilai tukar.
3. Biaya Hidup Relatif Murah Qatar memiliki biaya hidup lebih murah dibanding negara Barat, terutama untuk tempat tinggal dan makanan. Apartemen dapat disewa dengan harga di bawah 1.000 QAR per bulan, sementara apartemen dengan kolam renang bisa didapatkan sekitar 2.000 QAR per bulan.
4. Visa Kerja yang Menguntungkan Perusahaan Qatar sangat bergantung pada tenaga asing, sehingga peluang kerja bagi ekspatriat cukup tinggi. Semua pekerja asing harus memiliki izin kerja dari sponsor, yang memastikan stabilitas pekerjaan sejak kedatangan. 5. Tingkat Kejahatan Rendah Qatar adalah salah satu negara dengan tingkat kejahatan terendah di Asia, dengan kehadiran polisi yang tinggi. Warga merasa aman tanpa perlu tindakan pencegahan ekstra. 6. Bebas Pajak atas Penjualan Properti Penjualan properti di Qatar tidak dikenakan pajak keuntungan modal, sehingga investor tidak perlu membayar pajak saat menjual aset mereka. 7. Tidak Ada Pajak Keuntungan Modal Investasi real estat di Qatar menguntungkan karena tidak adanya pajak keuntungan modal, menjadikannya pilihan menarik bagi investor asing.
1. Cuaca Buruk Cuaca ekstrem di Qatar, baik panas yang menyengat maupun hujan deras, membuat aktivitas di luar ruangan kurang nyaman. Hal ini juga dapat memengaruhi keseimbangan kerja dan kehidupan karena banyak ekspatriat harus bekerja lebih lama.
2. Biaya Hidup yang Mahal Meskipun ada pilihan perumahan yang murah, perbedaan harga antara apartemen kecil dan villa sangat besar. Pengeluaran sehari-hari juga bisa menjadi beban bagi ekspatriat dengan standar hidup yang tinggi.
3. Kemacetan Lalu Lintas Perjalanan di Doha sering kali sangat macet, sehingga membuat perjalanan dapat memakan waktu berjam-jam. Hal ini meningkatkan stres dan mengurangi efisiensi dalam kehidupan sehari-hari. 4. Budaya yang Berbeda Qatar melaksanakan nilai-nilai Islam secara ketat, yang mungkin menjadi tantangan bagi beberapa warga negara asing. Aturan berpakaian dan norma sosial mungkin terasa sangat berbeda dari negara asal.
5. Visa Kerja dan Asuransi Kesehatan Meskipun visa dan izin tinggal biasanya ditanggung perusahaan, ekspatriat harus membayar sendiri premi asuransi kesehatan. Sekolah internasional juga sangat mahal, sehingga menjadi beban tambahan bagi keluarga ekspatriat.
6. Mengemudi di Qatar Mengemudi di Qatar bisa sulit karena kurangnya tanda-tanda lalu lintas yang jelas, ditambah dengan gaya mengemudi yang agresif. Ini membuat pengalaman berkendara lebih menegangkan, terutama bagi orang baru.
7. Sedikit Aktivitas Luar Ruangan Opsi aktivitas luar ruang di Qatar terbatas, terutama bagi pecinta alam seperti pendaki atau penjelajah. Medan yang didominasi gurun membuat pilihan rekreasi alam kurang bervariasi. 8. Sulit Berpindah Doha penuh gedung kaca dan bangunan pencakar langit yang seragam, membuat orientasi di kota sulit. Tanpa panduan yang jelas, ekspatriat sering merasa tersesat saat berkeliling kota.
9. Masalah Hukum Qatar memiliki hukum yang ketat, terutama terkait alkohol dan narkoba, dengan hukuman berat bagi pelanggar. Ekspatriat harus memahami dan mematuhi aturan hukum untuk menghindari masalah serius.
Komentar
Posting Komentar