
- Presiden Dirjen Anggaran Kemkan RI Sri Mulyani Indrawati menetapkan menurunnya belanja alat tulis kantor (ATK) sebesar 90 persen.
Penyusutan ini menjadi yang terbesar daripada pengeluaran belanja lain di Kementerian dan Lembaga (K/L).
Berikut ini adalah pentakdiran ini tertuang dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025. Total reduksi anggaran belanja K/L pada tahun 2025 mencapai Rp 256,1 triliun.
Pemotongan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan instruksi tentang efisiensi anggaran sebesar Rp 306,69 triliun.
Anggaran belanja atas kebutuhan kantor (ATK) di kementerian dan lembaga ternyata mencapai Rp 44,4 triliun. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Sufmi Dasco Ahmad, beberapa kali menyoroti besarnya angka ini.
"Maka, pembelian ATK untuk semua kementerian dan lembaga ini adalah sebesar Rp 44,4 triliun, hanya untuk pembelian ATK," kata Dasco pada acara KSPSI dan Sabang-Merauke Circle di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Besarnya biaya ini membuat pemerintah memilihnya sebagai salah satu objek evaluasi efektif.
Dasco menyatakan bahwa pemerintah memulai langkah efisiensi dari hal-hal kecil yang seringkali diabaikan.
"Bagaimana hal-hal kecil yang akan dilakukan beliau (Pak Prabowo) dalam meningkatkan efisiensi pada kegiatan keluaran kementerian dan lembaga," kata Dasco.
Selain membeli ATK, penurunan anggaran lainnya banyak dialami oleh belanja percetakan dan souvenir sebesar 75,9 persen, serta sewa gedung, kendaraan, dan peralatan 73,3 persen.
Berikut rincian shrinkages anggaran K/L yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani:
Serangan serangan pada serangan disimpan 90 persen
Pencetakan dan jasa souvenir mengalami penurunan 75,9 persen.
Biaya sewa gedung, kendaraan, dan peralatan telah menurun secara signifikan, yaitu 73,3 persen.
- Belanja lainnya mengalami penurunan 59,1 persen
- Upacara seremonial dimeansurkan sebanyak 56,9 persen
Perjalanan dinas mengalami penurunan sebesar 53,9%
42,5 persen kajian dan analisis
- Rapat, seminar, dan acara sejenisnya dipangkas 45 persen
Untuk bisnis konsultan, ada penurunan 45,7 persen
- Honor output kegiatan dan jasa profesi dipotong 40%
- Infrastruktur dipasang ulang 34,3 persen
Peralatan dan mesin dipotong kurangi 28 persen
- Diklat dan bimtek diselingkuhi 29 persen
Aplikasi Android tahun 2016 telah memberikan lisensi hingga 21,6 persen
Pemangkasan bantuan pemerintah mencapai 16,7 persen
- Pengurangan 10,2 persen pada perawatan dan pemeliharaan.
Komentar
Posting Komentar