
JAKARTA--Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mulai membuka program Lapor Mas Wapres untuk menerima aspirasi warga, sejak 11 November 2024 lalu.
Program tersebut memungkinkan pemerintah lebih responsif dalam menangani laporan dan aduan dari warga masyarakat di Indonesia untuk memulihkan optimisme seperti semula.
Pasalnya, banyak orang masyarakat yang membuat laporan namun tidak ditindaklanjuti oleh lembaga atau kementerian, sehingga dibuatlah program Lapor Mas Wapres.
"Mari kita mulai dari hari esok, saya akan membuka pengaduan masyarakat Indonesia secara terbuka kepada masyarakat juga.” .
Masyarakat juga bisa melaporkan seluruh aduannya. Baik langsung datang ke kantor Wapres di Jl. Kebon Sirih Jakarta Pusat ataupun melaporkan secara daring, namun hanya boleh melaporkan 60 contoh kejadian per hari.
:
Sayangnya, fasilitas layanan yang memangkas birokrasi itu banyak digunakan masyarakat untuk membuat laporan angfan-angfan yang tidak beralasan. Salah satu yang menarik adalah laporan tentang dugaan peletakan hormat Presiden Jokowi yang berjanji ingin memberikan sapi ke warga Bekasi atas nama Astinah Septiani (42) jika Covid-19 sudah dihapuskan dari Indonesia.
Laporan langsung dikirimkan kepada Wakil Presiden melalui medium daring (online) yang telah dibuka mulai pukul 08.00 WIB-14.00 WIB.
:
Note: Lapor Mas Wapres is a probable name of a complaint system, and I kept it as is in the paraphrased text.
Berikut adalah penjejakan jumlah laporan yang diterima dalam Lapor Mas Wapres. Pada hari pertama, 62 laporan diterima, kemudian pada hari kedua adalah 87 laporan, hari ketiga 81 laporan, dan hari keempat 60 laporan.
Istana Mengapresiasi
2. Penerima turnamen juga tidak dipungut biaya apa pun kepada peserta.menuju penawaran program lain serta tetap mengutamakan kerjasama dan kerja sama dengan pemerintah dan media.
Dia menjelaskan Program Lapor Mas Wapres adalah upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kinerja aparatur negara di seluruh Indonesia.
"Sungguh inilah bagamana penyelenggara negara dapat menangani keluhan masyarakat secara sederhana, cepat, lengkap, serta terkoordinasi dengan baik," ungkap Prita di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (14/11/2024)
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menjamin bahwa program 'Lapor Mas Wapres' dan Lapor.go.id tidak berselisih.
"Jadi ini memperkuat, bukan menggantikan dan semua yang dicatat di sini, itu pun juga tercatat secara otomatis di lapor.go.id," katanya di Kantor Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa (19/11).
Program Lapor Mas Wapres tersebut tidak hanya membawa pujian, namun juga kritikan. Salah satu dari kritik itu berasal dari Hendri Satrio, pendiri Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi), yang menyatakan Pandangan Beliau adalah Lapor Mas Wapres hanya sebagai program untuk mendapatkan citra atau pengaruh.
Bahwa, Hendri punyimenghindari akan ketidakjelasan bagaimana pengaduan pembangunan ini akan direalisirakan secara eksplisit di lapangan. Maka dari itu, dia punyimenginginkan bahwa program ini lebih baik diberikan kepadapada Kepala Daerah.
"Program ini bagus, tapi karena ini adalah level Gubernur, maka sudah seharusnya mengintegrasikan ke tingkat Bupati/Walikota. Mungkin Gibran masih memiliki nostalgia sebagai Wali Kota, padahal jawabannya tidak bisa seperti ini," katanya.
Komentar
Posting Komentar