
Ilham Budi Kurniawan berhasil menyelesaikan Sekolah Menengah Tinggi Ilmu (S2) dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) sempurna 4,00 hanya dalam jangka waktu 1 tahun 4 bulan.
Karena kerja kerasnya, pria 34 tahun ini juga dinyatakan sebagai lulusan terbaik Program S2 Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada.
Masa studi Ilham terhitung lama, karena rerata masa studi program magister hanya 2 tahun 2 bulan.
Siapa sangka ternyata Ilham memiliki pekerjaan yang tak kalah punya gaya. Dia bekerja di Bagian Sumber Daya Manusia Departemen Keuangan (Dana перейн).
Alumnus PKN STAN
Ilham memang berniat melanjutkan pendidikan demi menutup kekurangan kompetensi yang ada dalam dirinya.
Sebelum memutuskan menempuh gelar S2 di UGM, Ilham juga memiliki latar belakang pendidikan yang solid. Ayng bernama Ilham menempuh pendidikan D3 Akuntansi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang kemudian diteruskan dengan pendidikan S1 Akuntansi di Universitas Hasanuddin (Unhas).
Setelah menyelesaikan kuliah Sarjana, Ilham melakukan pekerjaannya yang berfokus pada manajemen sumber daya manusia. Setelah bekerja selama beberapa dekade, ia memutuskan untuk melanjutkan studinya dengan mengambil program MM FEB UGM yang berkonentrasi pada Sumber Daya Manusia dan Organisasi.
"Saya berharap hal ini sesuai dengan rencana masa depan saya, yaitu menjadi analis SDM aparatur di Kementerian Keuangan," kata Ilham seperti dikutip dari laman UGM, Jumat (24/1/2025).
Ilham mengakui latar belakang pendidikannya sangat berbeda dengan tugas-tugas yang sekarang ia kerjakan.
Selama bekerja. Baginya, berkuliah di S1 UGM dapat membantunya untuk memeriksa ulang apakah praktiknya dalam bekerja sudah selaras dengan teori yang dipelajari dalam kelas.
Menurut pengalamannya belajar di Universitas Gadjah Mada, Ilham mengatakan bahwa kurikulum MM FEB UGM adalah kurikulum yang sangat dibutuhkan di dunia profesional.
.
Dia mengungkapkan, selama kuliah tidak hanya fokus berbelajar teori, tetapi memperoleh banyak pengalaman dan keterampilan lembut seperti entrepreneurship dan manajemen sumber daya manusia, masih berdasarkan/'.$
Memansuhkan tugas akhir sama sekali bisa sangat melelahkan
Ilham pernah merasa tidak percaya diri saat memulai kuliah program MM di UGM. Ia mengaku masih belum biasa melakukan presentasi dan mengungkapkan ide atau gagasan.
"Setiap hari berlatih presentasi di kelas MM FEB UGM telah membuat saya lebih percaya diri. Kemampuan komunikasi dan negosiasi saya juga semakin meningkat karena saya terbiasa melatihnya," ujarnya.
Menurutnya, menyelesaikan tugas akhir sebagai momen yang sangat meneyakinkan baginya. Ia merasa belum banyak yang bisa ia kuasai, bagian terbesar dari kekuatiran itu terkait kemampuan menguasai bidang matematika statistik.
Di samping itu, ia pun diharapkan harus mempelajari metode penelitian kuantitatif dari awal. Sangat berbeda ketika menempuh kuliah program D3 dan S1, ia hanya diminta menggunakan analisis metode kualitatif.
"Belajar di mahasiswa islam negeri prodi STAI bersamaan dengan belajar di perguruan tinggi lain macam UNY," dia lanjut.
Belajar kuliah dengan rutinitas membaca buku dan jurnal serta memberikan presentasi pasti sangat lelah. Meskipun demikian, hal tersebut tidak membuat Ilham kehilangan motivasi. Ia berusaha mencari sebuah dukungan agar dapat mengembalikan semangatnya kembali.
"Orang sosial bukan menjadi bisa hidup sendiri. Menurut pendapatku, mempunyai sistem dukungan penting itu, baik itu orangtua, kenalan, atau lingkungan di sekitar ketika kuliah maupun di hari kerja," demikata orang tersebut.
Budaya kota Yogyakarta dan UGM, ia mengakui menjadi faktor yang membuatnya betah untuk terus berkuliah. Kebersamaan di antara para mahasiswa merupakan hal baru yang ia dapatkan selama berkuliah S2.
"Teman-teman saya tidak memiliki sikap sombong dalam pengetahuan. Mereka sangat terbuka untuk membagikan pengetahuan dan tidak memiliki sikap individualis. Ini adalah momen yang sangat mengesankan untuk saya. Bersama-sama kita memberikan dukungan dan kompetisi secara adil dengan mengevaluasi prestasi masing-masing," kata beliau.
Ilham memberikan tips sukses belajar. Menurut dia, untuk mencapai prestasi yang baik, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Utamanya adalah berhubungan baik dengan siapa pun, termasuk dengan dosen lama, dosen muda, dan teman-teman.
"Ada banyak silabus mata kuliah Interdisipliner di Matematika dan Ilmu Pengetahuan sosial yang sulit dipisahkan antara salah satu mata kuliah dengan yang lainnya sehingga ada beberapa mahasiswa yang menguasai jurusan tertentu ada juga yang kurang. Dari sini, saya banyak berdiskusi dan melakukan transfer ilmu dengan mereka," kata Ilham.
Bermanfaat bagi dia untuk membantunya memberi kontribusi agar dia bisa berpikir secara mindful. Ia belajar untuk tidak memaksakan diri dengan berfokus pada hal yang dapat dikendalikan, dan tidak memaksakan diri terhadap segala hal.
"Di dalam hidup, saya belajar memahami ada satu lingkaran yang saya dapat kontrol dan satu lingkaran yang saya tidak bisa kontrol. Saya berusaha memaksimalkan hal-hal di dalam lingkaran yang bisa saya kontrol dan melupakan hal-hal yang justru di luar kontrol saya. Jika saya terlalu fokus pada hal-hal yang tidak bisa saya kontrol, saya akan mudah jatuh dalam kelelahan dan tidak bisa fokus belajar," katanya.
Komentar
Posting Komentar