
jogja. , YOGYAKARTA - Gunung Merapi Yang berada di batas antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, tetap memperlihatkan tanda-tanda kegiatan Vulkanis yang kuat pada hari Jumat (30/5).
Menurut laporan pantuan dalam 24 jam oleh BPPTKG di Yogyakarta, Gunung Merapi masih berstatus Level III (Siaga). Terdapat beberapa aktivitas seperti gempa bumi serta aliran lava yang dapat diamati secara jelas.
Agus Budi Santoso dari kepemimpinan BPPTKG menyebutkan bahwa kondisi cuaca di area Sekitar Gunung Merapi pada hari itu secara umum terbilang cerah sampai berawan, disertai angin yang lembut beraliran kearah barat serta timur.
Temperatur udara dicatat berkisar dari 17 sampai dengan 27,7°C, tingkat kelembaban berada di rentang 46,8% hingga 92,7%, serta tekanan atmosfer mencapai angka 873,6-918,5 mmHg.
"Secara visual, gunung tersebut nampak jelas melalui awan tipis sampai sedang. Uap dari kawah yang bertekanan rendah dapat diamati memiliki warna putih dengan kepekatan ringan serta mencapai ketinggian sekitar 25 hingga 250 meter di atas dasarnya," demikian tertulis dalam pernyataan Agus.
Seiring masa observasi, dicatat sebanyak 63 kejadian getaran longsor yang memiliki amplitudo antara 2 sampai 20 milimeter serta berlangsung selama 43,7 hingga 214,24 detik.
Di samping itu, diamati sebanyak 149 kali kejadian gempa campuran atau fase yang beragam dengan amplitudo antara 2 hingga 16 milimeter, jarak waktu S-P berkisar antara 0,2 sampai 0,9 detik, serta durasi mencapai 5,17 hingga 15,35 detik.
"Lava yang gugur telah diamati sebanyak 17 kali bergerak menuju Kali Sat, Kali Krasak, dan Kali Bebeng dengan jarak tempuh tertinggi hingga 1.800 meter," katanya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran (APG) pada sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (maksimal 5 km), Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (maksimal 7 km). Sementara di sektor tenggara, potensi bahaya mencakup Sungai Woro (3 km) dan Sungai Gendol (5 km). Jika terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius hingga 3 km dari puncak.
Warga diminta agar menghindari segala bentuk kegiatan di area yang rawan bencana, sambil waspada terhadap ancaman lumpur hangat dan gas berbahaya dari gunung, khususnya ketika sedang hujan.
Di samping itu, masyarakat Yogyakarta serta daerah sekitarnya harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan adanya gangguan disebabkan oleh hujaman Abu Gunung Merapi dan tetap menyimak berita dari sumber-sumber yang bisa dipercaya karena status aktifitas gunung tersebut dapat diubah apabila ada perubahan penting. (mar3/jpnn)
Komentar
Posting Komentar